Senin, 31 Desember 2012

Kumpulan Tulisan Filsafat Islam


Mengenal Konsep Nubuwwah (Kenabian)  dalam Berbagai Pandangan                
    *(Ocoh Adawiyah Aqidah dan Filsafat)

Nubuwwah (Kenabian) merupakan isu yang jarang diperdebatkan dikalangan umum. Namun teori kenabian dalam Islam telah sejak lama menjadi bahan perdebatan yang sangat dan belum berhenti sampai saat ini. Apalagi belakangan bermunculan orang yang dengan gamblang mendeklarasiakan dirinya sebagai Nabi. Semudah itukah menjadi seorang Nabi? Dalam kaitannya dengan hal tersebut,  tulisan ini akan dibahas secara singkat mengenai teori atau konsepsi kenabian ditilik dari segi filsafat maupun dari segi teologi.

Kata ”nubuwah” disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 5 kali di beberapa surat. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nabi adalah orang yang menjadi pilihan Allah untuk menerima wahyu-Nya dan kenabian adalah sifat (hal) nabi, yang berkenaan dengan nabi. Jika di tinjau dari segi sosiologis, kenabian merupakan jembatan transisi dari  masa primitif menuju masa rasioner. Karena kedatangan seorang Nabi dalam hal ini selalu muncul di tengah-tengah masyarakat yang akhlaknya bobrok dan tak bermoral lalu kemidian muncul Nabi sebagai penerang dan utusan Tuhan yang mengarahkan pada jalan menyembah Tuhan. Menurut pandagan teologi Nabi adalah wajib adanya dan setiap umat islam harus mengimaninya.

Dalam ranah filsafat, teori kenabian memang dijadikan sebagai satu pembahasan penting. Bahkan dengan tegas fazlul Rahman mengatakan bahwa ciri yang paling urgen dalam filsafat islam adanya filsafat kenabian. Seperti al-Farabi mengkonspsikan nabi dalam sebuat tidak lepas dari unsur psilologis, metafisik, politis dan lain-lain. Ia menggambarkannya dengan kota idea sebuah kota (madinah) yang sangat teratur dan selaras. Dan pemimpin dalam hal ini nabi, mereka dapat berhubungan langsung dengan akal aktif. Dan paran Nabi ini mempunyai daya imaji yang kuat sehingga mereka dapat menerima wahyu. 

Seperti halnya al-Farabi, Ibnu Sina  dalam menjelaskan teori kenabian dia terpengaruh oleh konsepnya al-Farabi dengan  membagi akal manusia menjadi empat macam yaitu akal materil, intelektual, aktual dan akal mustafad. Dari keempat akal tersebut tingkatan akal terendah adalah akal materiil. Dan adalalanya Tuhan menganugrahkan kepada kepada manusia akal materiil yang bersar lagi kuat, yang Ibnu Sina dibeeri nama al-hads yaitu intuisi. Daya yang ada pada akal materiil semua ini begitu besarnya,sehingga tanpa melalui latihan dengan mudah dapat berhubungan dengan akal akif dan dengan mudah dapat cahaya dan wahyu dari Tuhan. Akal seperti ini dapat mempunyai daya suci.inilah bentuk akal tertinggi yang dapat diperoleh manusia dan terdapat hanya pada nabi-nabi. 

Telah kita ketahui dari paparan di atas, bahwa tidak semua orang dapat  nenjadi nabi hanya orang-orang tertentu saja piliha-Nya. Ada beberapa syarat kenabian. Pertama, menurut para ulama ahlusunnah waljama’ah nabi harus seorang laki-laki (Al-Anbiya: 7). Kedua, mendapat makrifat atau pengetahuan dari Tuhan yakni berupa wahyu. Ketiga, terpelihara dari perbuatan salah dan Allah pula menjaga seorang nabi dari perbuatan maksiat. Sedang menurut al-Farabi, seorang nabi harus mempunyai daya imajinasi yang tinggi, Dan lain-lain.

Dan untuk menanggapi berbagai penomena nabi palsu yang belakangan marak di beberapa negara termasuk Indonesia, Sebetulnya tidak perlu dirisaukan karena nabi Muhammad sendiri telah meramalkan bahwa dikemudian hari akan hadirnya penomena seperti itu. Dan sebetulnya sudah terjadi sejak masa sahabat, Musailamah Alkazab yang menyamar menjadi nabi palsu. Di Indonesia, Lia Eden, Ahmad Mosaddeq, keberadaanya hanyalah memberi warna pada kehidupan, semata untuk menguji sekuat mana keimanan kita. Dan sebetulnya jika kita konsisten memahami konsep nabi yaitu sebagai jembatan transis masa primitif ke rasioner, maka kita tidak memerlukan adanya Nabi lagi, karena selain Muhammad sebagai penutup semua nabi, juga masa sekarang sudah sangat maju dan rasioner untuk hadirnya konsep atau hadirnya seorang nabi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar